Teruntukmu sabahatku, kaumku, saudaraku sesama wanita..
Banyak cerita yang aku dengar dari beberapa wanita yang telah menikah, mereka mengatakan bahwa suaminya tak lagi sama semasa lajang dulu, mereka berubah, dulu selalu memanjakan dan selalu menuruti keinginannya, tak pernah sedikitpun menolak, tp setelah menikah suami berubah total, tak lagi romantis, tidak pernah memberikan barang2 bagus, dan perhatiannya pun kurang.
Pernah tidak terpikir olehmu wahai saudaraku, bahwa perubahan mereka itu adalah suatu keharusan dan tuntutan?
Ada seorang kawan yang mengatakan kepadaku bahwasanya seorang laki-laki yang menuruti semua keinginan wanitanya sebelum mereka menikah, karena laki-laki itu punya dasar, dasar untuk berusaha membahagiakan wanitanya selagi ia mampu dan bisa. Untuk apa?
Seorang laki-laki yang berusaha menyenangkan hati wanitanya menuruti keinginan wanitanya dan selalu mendahulukan wanitanya diatas kepentingan pribadinya karena ia tau nantinya ia akan sangat menggantungkan hidup kepada wanitanya, karena nantinya wanita itulah yang akan menggantikan ibunya untuk mengurusi dirinya dari fajar terbit hingga terbenamnya matahari, wanita itulah yang akan selalu ia "susahkan" seumur hidupnya, wanita yang nantinya akan menjadi tempatnya untuk pulang, dan wanita itulah yang nantinya akan memelihara dan membesarkan peradabannya. Jadi ia berusaha menyenangkan wanitanya semampu dia sebelum semua fokusnya terbagi setelah menikah.
Lalu kenapa suami mesti berubah ?